English French German Spain Dutch Russian Japanese Korean Arabic
Sabtu, 05 Desember 2009

Emosi Diciptakan untuk Kebaikan

Jika memang emosi yang tak terkendali bisa merusak hidup manusia, mengapa Tuhan menciptakannya? Benar, Dialah yang menciptakan emosi dalam hidup kita. Namun dibutuhkan keseimbangan rasional agar emosi-emosi dapat dikendalikan.

Seekor kuda yang gagah dari rimba belantara perlu dijinakkan agar dapat ditunggangi dengan baik. Mungkin si cowboy harus jatuh dahulu berulangkali sebelum akhirnya dapat menunggangi kuda tersebut. Selalu ada harga yang harus dibayar untuk suatu keuntungan. Perlu pengorbanan untuk hasil yang ingin dicapai.

Mari kita renungkan, betapa hambar dan gersangnya kehidupan ini tanpa emosi. Kita bekerja, melayani, berkeluarga, makan, minum, rekreasi, berolahraga, mengasihi, mencintai. Semua ini memerlukan emosi untuk dapat dinikmati dan dihayati.

Emosi diciptakan untuk tujuan agar kita dapat menikmati hidup. Tanpa emosi kita bagaikan robot yang hidup. Kita bergerak dan bekerja, namun tanpa perasaan. Sehingga emosi dikaruniakan untuk kebaikan kita. Ada karunia untuk memiliki, ada pula karunia untuk menikmati. Untuk itulah emosi telah diciptakan.

Emosi diciptakan untuk tujuan agar kita dapat menikmati hidup.

Penulis : Jakoep Ezra (Success Through Character)

0 komentar:

Posting Komentar